Selasa, 19 Juni 2012

ANALISIS SASTRA: “ASTRAPHOBIA” DALAM DIRI KINANTHI OLIVIA

JUDUL                      :  Hujan Punya Cerita Tentang Kita
PENULIS                  :  Yoana Dianika
PENERBIT               : Bukune
TERBIT                     : Pertama, Maret 2012
TEBAL                      : 278 halaman

Bagaimana jadinya bila wanita pendiam dengan kecantikan yang begitu menawan ternyata mengidap penyakit astraphobia*? Lalu bagaimana perasaan seseorang bila lelaki
yang akan menikahinya ternyata justru harus menjadi saudara tirinya? Pada saat itu pula kesedihan wanita ini terus berlanjut, hingga akhirnya dia berpura-pura ikhlas menjadi adik demi kebahagiaan orang tua yang juga ingin mempunyai pendamping hidup.

Sekelumit cerita diatas sangat jelas tergambar di novel romance berjudul Hujan Punya Cerita Tentang Kita yang ditulis Yoana Dianika. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, novel ini mampu menggambarkan pada pembaca bagaimana kisah cinta Kie, sapaan akrab Kinanthi Olivia, yang mengidap astraphobia. Penyakit ini juga yang mengantarkan Kie pada sekelumit perjalanan cinta yang begitu menyedihkan, dan diluar dugaan.

Persahabatan antara Kie dan Krisanti Larasati menjadi warna tersendiri di kelompok lima yang akan menjalani program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Bojonegoro. Dalam program itulah Kie, seorang gadis pendiam, bertemu dengan Rangga, mahasiswa yang teramat mencintai petualangan alam. Lambat laun Rangga ahirnya mencintai Kie yang mempunyai sikap begitu kalem. Namun hal ini justru membuat Krisanti sakit hati, karena mahasiswi cantik yang menjadi model dan profilnya juga pernah terpampang di majalah fashion ini diam-diam mencintai sahabat kecilnya, Rangga. Di lain pihak, sikap pendiam, dan penampilan kalem yang dimiliki oleh Kie juga membuat Azar menyukainya, dan keempat orang ini berada pada satu kelompok yang sama dimana hidup dalam dua gedung terpisah dengan jarak saling berdekatan pada masa KKN.

Banyak hal yang terjadi selama program kemahasiswaan ini berlangsung, dimulai dari kecemburuan Krisan terhadap Rangga yang lebih perhataian pada Kie, dan kecemburuan Azar yang selalu melihat Rangga mendekati wanita pujaannya itu. Cinlok ini terus saja berlanjut meski KKN sudah selesai, sehingga akhirnya Kie dan Rangga resmi berpacaran. Tidak ketinggalan juga cerita tentang Krisanti dan Azar yang yang tidak pernah putus asa mengejar cintanya.

Singkat cerita, permasalahan rumit mulai nampak. Kie ternyata akan dijodohkan oleh mamaya dengan seorang pria, putera dari teman lamanya, dan pria itu adalah Azar, orang yang selama ini diam-diam sangat menyayangi Kie. Lebih parahnya lagi, mamanya Kie yang sudah tidak bersuami itu menikah dengan Ayah Rangga yang mana telah lama ditinggal mati istrinya. Hal itu semakin membuat cinta Kie dan Rangga berada diambang kehancuran dan keputus asaan, sebab sangat tidak mungkin bagi Rangga untuk menikahi Kie yang sudah di panggilnya adik.

Maka semalam sebelum pertunangannya dengan Azar berlangsung, tepatnya ketika petir mulai menyambar, dan hujan akan turun, Kie pergi ke kamar Rangga dan melampiaskan segala isi hatinya termasuk bersetubuh dengan Rangga sebagai ungkapan keputus asaan atas cinta yang tak kesampaian. Azar yang tidak menyadari hal ini, juga tidak tahu bahwa Kevin, seorang anak laki-laki yang lahir dari rahim Kie, istrinya, sebenarnya bukanlah puteranya, melainkan putera dari kakak tiri Kie, yaitu Rangga. Dan itulah yang menjadi alasan mengapa Rangga yang sudah bertahun-tahun hidup di Jepang berniat kembali ke Indonesia meski Krisanti dengan setia rela mengejarnya hingga ke negeri sana.    

Astraphobia

Tidak dapat dipungkiri bahwa penyakit astraphobia yang diderita oleh Kie justru memberi kesempatan pada Rangga dan Azar untuk bisa mendekati bahkan memeluknya. “Mereka berdua berlari ditengah gemericik suara hujan. Rangga tetap dalam posisi merangkul Kie.” Inilah pertamakali Rangga merangkul Kie, tepatnya saat mereka hendak pulang dari sekolah SD tempat mereka mengajar dalam program KKN. Kie benar-benar takut mendengar suara petir, hal ini telah dirasakannya semenjak kecil. Semenjak kejadian itu Kie mulai merasakan betapa besarnya kasihsayang yang diberikan Rangga kepadanya. Semenjak saat itu pula Rangga mulai menyadari apa yang dibutuhkan Kie, sehingga Rangga berharap dia bisa selalu melindungi Kie dari rasa takut ketika hujan dan petir disekelilingnya.

“Malam itu dibawah hujan pantai Kuta, Azar memberikan pelukan terhangatnya untuk Kie.” Ungkapan cerita tersebut terjadi saat Azar memeluk Kie ketika kebetulan melihatnya sedang ketakutan karena suara petir. Azar yang sedang menemani mamanya untuk pergi ke pantai Kuta dalam acara reuni SMA tanpa disengaja bertemu Kie. Hal ini dikarenakan Kie juga sedang menemani mamanya yang tidak lain adalah penyelenggara reuni tersebut. Dengan kata lain Mama Kie dan Mama Azar telah saling kenal, dan mereka berencana menjodohkan putera-puterinya. Sebagai mana yang diceritakan diatas, diam-diam Azar juga menyimpan perasaan pada Kie. Hanya saja Azar tidak lebih agresif dari Rangga, sehingga Rangga bisa menjadi pacarnya Kie. Akan tetapi hal ini sama sekali tidak menyurutkan cinta Azar padanya

Keputus-asaan berada dalam benak Kie dan Rangga. Keduanya tidak akan mungkin lagi menikah. Kie dan Rangga telah menjadi saudara tiri. Keduanya hidup dalam satu rumah, hanya saja dengan kamar tidur berbeda. Dilain itu pertunangan Kie dan Azar hanya menunggu jam. Maka semalam sebelum pertunangan itu terjadi, tepatnya saat hujan turun dan suara petir terus menyambar. Kie memutuskan untuk pergi ke kamar Rangga. Pada saat itulah untuk terakhir kalinya Rangga bisa memeluk Kie, melindungi Kie dari perasaan takut pada petir, bahkan melakukan hubungan layaknya suami istri, “Namun, hanya ada satu kejelasan di pikiran Kie saat ini. Dia tidak pernah menyesal saat terbangun setelah hujan mereda pagi buta itu”. 
*Ketakutan berlebihan yang tidak normal terhadap petir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar